Skip to main content

Posts

Leisure Economy: Enjoy Life While Doing Productive Economic Activities

In the last three years, there has been an interesting phenomenon in the consumption patterns of Indonesian society. Public consumption is down, but the Indonesian economy is slowly increasing. The reduction in visitors to retail outlets in Indonesia, ranging from the conventional to the modern indicates that the consumption of Indonesian mass is decreasing. Conventional retail outlets in the Glodok, Tanah Abang, Mangga Dua, Thamrin City and modern retail outlets such as Ramayana, Matahari and Giant are no longer experiencing the glory period experienced a few years ago. Then, where does the Indonesian people's money run to?  The Illusion of E-Commerce in Consumer Product  Many argue that the lack of retail outlets is caused by the proliferation of e-commerce in Indonesia, especially in big cities that provide complete and easy access to technology and information. The emergence of e-commerce in Indonesia, which sells a variety of household goods, such as Bukalapak...

The Dynamics of Inequality: Corruption and Political Dynasty

Regional issues that have been widely discussed by the Banten people are corrupt and dynastic politics. It was explained how the Chasan Sochib family used a strong kinship network, exploited state resources, and used bureaucracy to strengthen the political machinery and consolidate lower-line political power over Banten. The strengthening of family domination in lower-line politics and economic resources are pursued by public policies that are more concerned with the interests of the family, rather than the interests of society. In other words, corruption and dynastic politics are not social phenomena that appear on the surface. Corruption and dynastic politics emerged because it was the result of social, cultural, economic, political processes that had been built by the Chasan Sochib family so far.  Corruption and Political Dynasty Corruption is defined by the World Bank and Transparency International (TI) as abuse of public office for personal gain. Therefore, it involve...

On Liberty: Perihal Kebebasan

Bagi kita bangsa yang besar dan pluralistik ini, "kebebasan yang bertanggung jawab" memang wajib kita perhatikan demi terjaganya persatuan dan kesatuan dalam rel Pancasila. Bagi anggota masyarakat yang masih sulit memhami secara utuh-tuntas tolok ukur dan isi muatan kata "tanggung jawab" itu, buku ini pantas menjadi acuan. Kebebasan, menurut buku John Stuart Mill yang monumental ini, bukanlah asal semau-maunya sendiri (yang sering mendapat cap tidak enak: liberal). Kebebasan juga bukan berarti kontrol ketat segala lini kehidupan masyarakat oleh negara, sehingga daya-daya masyarakat (civil society) harus tetap tiarap. Salah satu dari butir sekian banyak butir kebebasan yang dikupas dalam buku ini ialah: sampai sejauh mana, kinerja masryarakat secara sehat mampu menghasilkan individu-individu besar yang mandiri, kuat terbuka dan kritis, baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain, untuk pada akhirnya sampai pada KEBENARAN? Salah satu kriteria kunci...

Tata Guna Lahan Berkelanjutan Untuk Memaksimalkan Dampak Dana Desa

"Pencapai Dana Desa selama ini masih memerlukan penyempurnaan. Tugas kita merencanakan, mengelola, dan mengawal Dana Desa ke depan akan semakin berat." -Sri Mulyani Indrawati Sesuai dengan tujuannya untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan ekonomi yang inklusif dan adil, Indonesia berkomitmen untuk menghindari deforestasi. Karena penyebab deforestasi sering berasal dari kegiatan di luar batas hutan, tidak cukup untuk menyelesaikan deforestasi dengan melakukan aksi-aksi terpisah yang ditujukan untuk kawasan hutan tertentu. Indonesia juga harus bekerja untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan meningkatkan kerja sama regional dengan bekerja di berbagai yurisdiksi administratif yang mencakup tata kelola hutan. Untuk memastikan keberhasilan pendekatan yurisdiksi ini, peningkatan kekuatan ekonomi dan pemerintahan desa adalah kuncinya. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah membuat banyak perubahan kebijakan fiskal untuk meningkatkan ekonomi pedes...

Mencari Makna Hidup

Lifes means......kata orang bijak kehidupan adalah seni atau sebuah seni untuk menemukan kebahagiaan...kata Rasul kehidupan dunia ini tidak lain adalah ladang untuk kita mencapai kehidupan yang abadi di akhirat....kalau kata saya kehidupan adalah............masih belum ketemu apa ya artinya.........still searching baru ketemu yang namanya. Duka....is something that hurt our heart can be mean a lot. Suka....is something can make us laugh and happy. Pain....is everything make our body our soul suffer. Apalagi ya………?

Economic Growth in Indonesia: An Assessment

Quality economic growth seems to be a mantra that must be uttered by policymakers and academics in every seminar on economic development in Indonesia. The characteristics of quality economic growth are high, sustainable growth and creating jobs. Based on data from the Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2019: Towards Smart Urban Transportation , it shows that Indonesia's economic growth projection is 5.3%. Higher than Malaysia, which is projected to grow by 4.6%, Thailand 3.7%, and Singapore 2.7%. Moreover, in the past decade, Indonesia's economic growth has been relatively stable at 5% per year and is among the highest in the world along with China, Brazil, India, and South Africa.  However, the question is whether Indonesia's economic growth is enjoyed by most Indonesian people? How is the distribution of economic development growing bigger, both individually and regionally? The answer to the question above does not seem to be encouraging. The trend o...

Family Visioneering

Anak adalah buah hati dan harapan masa depan. Anak walaupun tidak jadi kelanjutan orangtuanya dalam profesi bahkan bakat atau kecenderungannya, tetapi anak adalah kelanjutan orangtua paling tidak dalam namanya karena anak dalam menyandang nama orangtua, bahkan anak adalah kelanjutan orangtua dalam sukses yang diraihnya karena sukses seorang anak pada hakikatnya bukan sukses sang anak pribadi, tetapi sukses orangtuanya yang mendidik, mengarahkan. Dan mengembangkan bakatnya. Demikian juga sebaliknya, kegagalan anak dapat dinilai sebagai kegagalan orangtua, karena pada hakikatnya tidak ada anak yang menjadi sumber kesalahan tetapi orantuanyalah yang salah dalam mendidik dan memberi bekal lisan, tulisan atau keteladanan yang keliru.  Hakikat diatas bukan saja diakui oleh penganut teori Tabularasa yang menggambarkan anak sebagai kertas putih yang belum bertuliskan, tetapi agama Islam pun mengakuinya kendati Islam tidak menganut teori itu. Rasul Islam-Nabi Muhammad SAW menegaskan ...

23 Episentrum

Saya adalah termasuk seorang penggemar novel yg mampu memberikan motivasi serta wawasan hidup. Salah tiganya adalah 5cm, laskar pelangi dan negeri lima menara yang menceritakan tentang perjuangan anak-anak manusia untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Beberapa minggu yang lalu saya baru saja beli novel barunya @adenitaa yg judulnya 23 Episentrum. Ini merupakan cerita lanjutan dari novelnya terdahulu, 9 matahari. Genrenya masih sama seperti 5cm nya mas @donny5cm dan negeri lima menara nya mas @fuadi1. Novel ini bercerita tentang 3 anak manusia yang berjuang mencari kebahagiaan hidup dengan menjalani pekerjaan sesuai dengan passion masing-masing. Tokoh utamanya ada Matari, Awan dan Prama. Masing-masing mempunya misi yang sama: mencari kebahagiaan hidup. Namun kasus mereka beda-beda Matari Cita-cita Tari adalah menjadi seorang news anchor. Namun jalan untuk kesana harus melewati tahap-tahap panjang nan berliku yang membutuhkan kesabaran dan kerja keras. Dan tahap awal untuk menj...

I Asked Allah

I asked Allah for strength and Allah gave me difficulties to make me strong, I asked Allah for wisdom and Allah gave me problems to solve, I asked Allah for courage and Allah gave me obstacles to overcome, I asked Allah for love and Allah gave me troubled people to help, I asked Allah for favours and Allah gave me opportunities. Maybe I recieved nothing I wanted, but I received everything I needed.

Hectic Day

Setiap lagi hectic day , saat lagi was-was, cemas, khawatir semua nggak bisa ke handle saya selalu ingat apa yang bisa menguatkan itu semua. And the answer is 5 cm . 5 cm sukses mengembalikan semangat saya, mengembalikan kepercayaan kalau semua pasti bisa! I always love this quote : "Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita keyakinan diri. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang perlu Cuma kaki yang akan berjalan l...

Foto Produk Kamar Ceritanya

Saya  tahu rasanya tidak punya pacar, tapi sekarang saya menggantinya dengan hobi aja deh. Hehehe. Sayang deh kalau waktu saya harus habis mikirin pacar. Alias memang belum punya!  Ini saya iseng-iseng kayak orang bego berasa punya studio foto di kamar sendiri pakai lighting lampu belajar yang 18 Watt.

Arrrrrggghhhhhhh.......! Woy, Es Batunya Sedanau

Hasil kekecewaan gw karena minuman yang sedikit dan gw kehausan. Gak ada hubungannya sama pencemaran nama baik lho yaa. Ada yang es batunya berbentuk kayak waffle masih kotak-kotak utuh (nih hasil zoom gambar di bawah) Besok-besok kalo beli mocca float bilang anget aja kali yaa biar gak dikasih es berlebih..  HAHA!

Menuju Dewasa

Kecewa.. Lelah.. Senang.. Senyum.. Tawa.. Canda.. Romantisme itu selalu ada, entah akhirnya seperti apa? Cobaan kian berat tapi satu yang wajib disyukuri punya pilihan lebih baik daripada tidak punya sama sekali

Follow Your Passion

Here it is an inspiring video from Nugie. Have you find your passion? The time is limited. Open www.lenterajiwa.com , watch the video, read these content, listen the song, and follow your heart.

Prioritas oh Prioritas

Saya lebih takut tidak bisa merencanakan dan menjalankan kehidupan di hari esok dengan lebih baik, maka itu saya merenung di kala malam dibandingkan harus memulai hari esok tanpa perbaikan. Entah kenapa saya cuma percaya sama Dia dan nyaman ketika malam dibandingkan siang. Di saat orang-orang tertidur pulas saya terpaksa dan kadang memaksa diri untuk bangun, membasuh wajah, meletakkan kepala di bawah sajadah memohon apa yang terbaik. Time goes so fast. This is 3rd months in this semester. Minggu ini menjadi minggu yang cukup berat karena begitu banyak pilihan yang disodorkon untuk kehidupan ke depan. Seperti naik angkot salah pilih rute salah juga tempat turunnya. Tidak masalah kalau sudah tahu kemana tujuan akhirnya toh bisa naik angkot lagi asal tujuannya sudah jelas, itu juga kalau masih punya cukup waktu. Sesungguhnya kejelasan tujuan tak akan pernah tercapai karena itu sangat bersifat relatif. Relatif terhadap opini orang, waktu, dan keinginan pada saat itu. Yang bisa memb...

Dahlan Iskan VS DPR

Menyaksikan perseteruan antara Dahlan Iskan dengan para anggota dewan terkait masalah korupsi di PLN, sungguh miris kita melihatnya.Pasalnya, dalam acara yang ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia itu, ada hal-hal yang tidak elok dipandang mata. Sebut saja misalnya, tidak adanya papan nama Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, sementara pada saat yang sama, beberapa menteri yang lain, yang hari itu hadir di depannya terpampang nama dan jabatannya.Kemudian menjelang menteri BUMN berbicara, terlihat dibiarkan oleh pihak dewan memperbaiki mikrofon sendiri. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, saat Dahlan memberikan penjelasan, dengan arogansinya salah satu anggota dewan, menyuruh Dahlan untuk mengubah posisi duduk, agar menghadap ke seluruh dewan ( jujur, yang tampak dalam layar kaca saat itu adalah adanya kesengajaan mempermainkan dan mempermalukan sang menteri ). Sebagai masyarakat, kami sesungguhnya sangat berharap para wakil rakyat yang digaji dari pera...
I am a huge foreign language enthusiast. I am proud to know that I grew up in such a diverse country. My parents are not from the same ethnic group, nor the same island. Their native language aren't the same, and not really similar to each other. My mother herself is a daughter of Sundanese father - the largest ethnic group in Indonesia, and  Sleman mother - an ethnic group from the province of Yogyakarta. She prefers to be called a Sundanese, considering she was born, grew up under significant Sundanese culture. In fact, Sundanese - the second largest regional language of Indonesia, is her first language. I was born in Jakarta, a city of 10 million people. Although people all over Indonesia mostly do not speak Indonesian as their first language, and speak a certain regional language first instead, this kind of linguistic tradition is not that common in the city of Jakarta. Indonesian is my first language. ...and Sundanese is my second. Well, I don't activel...

Perguruan Tinggi Mahal, Benarkah?

Saya cukup sebal ketika banyak yang menyatakan bahwa perguruan tinggi itu mahal. Tulisan ini terinspirasi dari acara talkshow di metro tv tentang biaya perguruan tinggi mahal. Di dalam acara tersebut, sorotan utama adalah bahwa harga masuk perguruan tinggi mahal sehingga hanya segelintir orang saja yang mampu menikmatinya. Sehingga, bukanlah hal yang mengagetkan ketika dilihat dari persentase, mahasiswa yang berada dari golongan mampu adalah sekitar 90% lebih. Saya cukup sebal melihat cara media menyampaikannya kepada masyarakat luas dalam acara talkshow itu. Pembahasan mengenai harga PTN mahal menurut saya terlalu dibahas berlebihan dan seolah-olah memojokkan PTN. Seolah-olah, PTN dengan sengaja membuat mahal harga masuknya dengan tujuan mengeruk uang sebanyak-banyaknya. Padahal, menurut saya, harga PTN yang menjadi mahal itu adalah suatu akibat dari kurangnya (atau bahkan mungkin tidak adanya) dana dari pemerintah. Pemerintah merupakan penanggungjawab atas pendidikan bangsa Ind...

Hourglass of Life

In my room there is an hourglass, a gift from my friend Evi Fuji Fauziyah , she was a student of Sundanese Literature Padjadjaran University who had received scholarships for exchange students to Korea at Ajou University in the program ISEP and the United States at Iowa State University in the program IELSP . At first, it was only significant at a gift from my best friend, should I keep and care. Until tonight, I get the deep meaning of the hourglass. All this time I've never measured how minute hourglass will run. Sprinkle sand to sand through the small gap until exhausted. Well, I thought why to do that, less work wrote, yet it also just display just right. Then I imagine if my life like an hourglass, which I did not realize how much time it takes and even left in this life. Grain by grain of sand that life had slid down, indicating that there was a time that has been used, have been exhausted. Up to a point the sand runs out, and finally, we said "RESET" to Go...

Liburan 3 Bulan Lebih Sedikit

UAS selesai Mei akhir, dan seterusnya libur sampe 27 Agustus, yang mana tinggal 3 hari lagi. besok udah bakal ke Bandung, pagi pagi banget kayaknya karena Ayah takut macet. barang yang mau dibawa ke kosan besok mayan segudang. kamar gue yang beti sama kamar tikus, bakal diisi barang barang macem karpet dan box buat buku buku. belom yang lain lain. ah puyeng dah. Liburan ngapain ajeeee? Ya Liburan> hahaha terus udah mau mulai semester 3. agak panik dan takut cuma penasaran sama pelajarannya gimana. hari senin masuknya udah jam 9, bukan jam 7 kaya anak tpb hihihi. terus ya ya gitulahya ada rangkaian kegiatan itu. tugasnya belom gue terusin sama sekali. dibawa ke rumah tapi kagak diterusin secuil pun. huffff yah sudahlah jalani saja segalanya.