Bagi kita bangsa yang besar dan pluralistik ini, "kebebasan yang bertanggung jawab" memang wajib kita perhatikan demi terjaganya persatuan dan kesatuan dalam rel Pancasila. Bagi anggota masyarakat yang masih sulit memhami secara utuh-tuntas tolok ukur dan isi muatan kata "tanggung jawab" itu, buku ini pantas menjadi acuan.
Kebebasan, menurut buku John Stuart Mill yang monumental ini, bukanlah asal semau-maunya sendiri (yang sering mendapat cap tidak enak: liberal). Kebebasan juga bukan berarti kontrol ketat segala lini kehidupan masyarakat oleh negara, sehingga daya-daya masyarakat (civil society) harus tetap tiarap.
Salah satu dari butir sekian banyak butir kebebasan yang dikupas dalam buku ini ialah: sampai sejauh mana, kinerja masryarakat secara sehat mampu menghasilkan individu-individu besar yang mandiri, kuat terbuka dan kritis, baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain, untuk pada akhirnya sampai pada KEBENARAN?
Salah satu kriteria kuncinya ialah tingkat pendidikan. Generasi yang ada sekarang bertanggung jawab atas generasi masa depan. Dan pendidikan yang bermutu membuka runag-ruang diskusi yang bebas, kreatif lagi beradab dalam seni mengelola perbedaan pendapat. Rasa curiga berlebihan tanpa dasar, apalagi bila disertai kekerasan, bukanlah cara terhormat untuk sebuah masyarakat yang beradab.
On Liberty - Perihal Kebebasan/Mill, John Stuart; terjemahan dan kata pengantar: Alex Lanur, OFM; edisi 2. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2005.
xxiv + 238 hlm.; 13x18 cm.
ISBN: 979 - 461 -237 -5
Comments
Post a Comment