Skip to main content

23 Episentrum

Saya adalah termasuk seorang penggemar novel yg mampu memberikan motivasi serta wawasan hidup. Salah tiganya adalah 5cm, laskar pelangi dan negeri lima menara yang menceritakan tentang perjuangan anak-anak manusia untuk meraih mimpi-mimpi mereka.
Beberapa minggu yang lalu saya baru saja beli novel barunya @adenitaa yg judulnya 23 Episentrum. Ini merupakan cerita lanjutan dari novelnya terdahulu, 9 matahari. Genrenya masih sama seperti 5cm nya mas @donny5cm dan negeri lima menara nya mas @fuadi1. Novel ini bercerita tentang 3 anak manusia yang berjuang mencari kebahagiaan hidup dengan menjalani pekerjaan sesuai dengan passion masing-masing. Tokoh utamanya ada Matari, Awan dan Prama. Masing-masing mempunya misi yang sama: mencari kebahagiaan hidup. Namun kasus mereka beda-beda

Matari
Cita-cita Tari adalah menjadi seorang news anchor. Namun jalan untuk kesana harus melewati tahap-tahap panjang nan berliku yang membutuhkan kesabaran dan kerja keras. Dan tahap awal untuk menjadi seorang news anchor adalah menjadi reporter. Dilema sangat dirasakan oleh Tari. Di satu sisi ia mencintai perkerjaannya sekarang sebagai titik awal untuk menjadi seorang news anchor, sementara disisi lain ia membutuhkan gaji yang lebih besar untuk melunasi hutang-hutangnya ketika dulu ia memperjuangkan impiannya untuk menjadi seorang sarjana *Cerita tentang Tari yg bercita-cita menjadi sarjana ada di novel 9 matahari*. Namun dengan semangatnya untuk berbagi kepada orang-orang di sekelilingya serta rasa bersyukur atas anugrah hidup yg telah diberikan akhirnya Tuhan memberikan jalan untuknya. Dan akhirnya ia berhasil melunasi hutang-hutangnya tepat waktu serta mendapatkan pekerjaan yg diimpikannya

Awan
Seorang teman sekaligus konsultan keuangan pribadi bagi Matari. Awan adalah seorang anak muda yang mempunyai ide-ide kreatif. Ia suka menulis cerita dalam bentuk film pendek. Semua karya-karyanya hanya menjadi konsumsi pribadi karena ia harus bekerja sebagai seorang pegawai bank sesuai dengan kemauan ibunya. Akhirnya Awan hanya menjalani pekerjannya dengan setengah hati karena ia merasa bahwa pekerjaanya tidak sesuai dengan panggilan jiwanya. Seluruh karya-karya Awan tersimpan rapi dalam sebuah folder di laptopnya. Folder itu ia beri nama episentrum

Prama
Prama adalah seseorang yang menjalani hidupnya dengan target. Ia bekerja di sebuah perusahaan minyak kelas dunia yang sering berpindah-pindah dari satu negara ke negara lani. Dari segi finansial ia cukup mapan dan ia juga mencintai pekerjaannya. Tapi ada satu hal yg membuatnya selalu gelisah. Tentang kekosongan hati. Prama merasa bahwa ia telah berhasil dengan target-target hidup yang ditetapkannya, tp tidak untuk urusan hati

Di akhir cerita Matari mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Belanda dari perusahannya, sedangkan Awan mememangkan festival film pendek di Rotterdam, Belanda. Dan Prama akhirnya menemukan wanita yang selama ini masih anonim di dalam hatinya. Wanita itu sekarang sudah punya nama: Matari. Saya suka novel ini karena mampu memberi nilai-nilai positif dalam kehidupan. Tentang berbagi, bersyukur dan kerja keras serta keyakinan atas apa yang menjadi tujuan hidup. Selamat membaca!

Comments

Popular Post

Tata Guna Lahan Berkelanjutan Untuk Memaksimalkan Dampak Dana Desa

"Pencapai Dana Desa selama ini masih memerlukan penyempurnaan. Tugas kita merencanakan, mengelola, dan mengawal Dana Desa ke depan akan semakin berat." -Sri Mulyani Indrawati Sesuai dengan tujuannya untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan ekonomi yang inklusif dan adil, Indonesia berkomitmen untuk menghindari deforestasi. Karena penyebab deforestasi sering berasal dari kegiatan di luar batas hutan, tidak cukup untuk menyelesaikan deforestasi dengan melakukan aksi-aksi terpisah yang ditujukan untuk kawasan hutan tertentu. Indonesia juga harus bekerja untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan meningkatkan kerja sama regional dengan bekerja di berbagai yurisdiksi administratif yang mencakup tata kelola hutan. Untuk memastikan keberhasilan pendekatan yurisdiksi ini, peningkatan kekuatan ekonomi dan pemerintahan desa adalah kuncinya. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah membuat banyak perubahan kebijakan fiskal untuk meningkatkan ekonomi pedes

Economic Growth in Indonesia: An Assessment

Quality economic growth seems to be a mantra that must be uttered by policymakers and academics in every seminar on economic development in Indonesia. The characteristics of quality economic growth are high, sustainable growth and creating jobs. Based on data from the Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2019: Towards Smart Urban Transportation , it shows that Indonesia's economic growth projection is 5.3%. Higher than Malaysia, which is projected to grow by 4.6%, Thailand 3.7%, and Singapore 2.7%. Moreover, in the past decade, Indonesia's economic growth has been relatively stable at 5% per year and is among the highest in the world along with China, Brazil, India, and South Africa.  However, the question is whether Indonesia's economic growth is enjoyed by most Indonesian people? How is the distribution of economic development growing bigger, both individually and regionally? The answer to the question above does not seem to be encouraging. The trend o

Family Visioneering

Anak adalah buah hati dan harapan masa depan. Anak walaupun tidak jadi kelanjutan orangtuanya dalam profesi bahkan bakat atau kecenderungannya, tetapi anak adalah kelanjutan orangtua paling tidak dalam namanya karena anak dalam menyandang nama orangtua, bahkan anak adalah kelanjutan orangtua dalam sukses yang diraihnya karena sukses seorang anak pada hakikatnya bukan sukses sang anak pribadi, tetapi sukses orangtuanya yang mendidik, mengarahkan. Dan mengembangkan bakatnya. Demikian juga sebaliknya, kegagalan anak dapat dinilai sebagai kegagalan orangtua, karena pada hakikatnya tidak ada anak yang menjadi sumber kesalahan tetapi orantuanyalah yang salah dalam mendidik dan memberi bekal lisan, tulisan atau keteladanan yang keliru.  Hakikat diatas bukan saja diakui oleh penganut teori Tabularasa yang menggambarkan anak sebagai kertas putih yang belum bertuliskan, tetapi agama Islam pun mengakuinya kendati Islam tidak menganut teori itu. Rasul Islam-Nabi Muhammad SAW menegaskan bahw