Honestly aku predator buku, makanya aku senang untuk membeli buku. Tiap kali ke Gramedia, rasanya ga bisa menahan diri untuk membawa satu, dua, ato beberapa buku dari sana dan memindahkannya ke rak yang ada di kamarku.
Bahkan kemarin lusa pun, sepulang dari acara dinner bersama teman kuliah di PIM, aku mampir ke Gramedia. Warning yang uda disetting sebelumnya “Jangan membeli buku dulu sampe yang di rumah kelar dibuka bungkusnya dan dibaca semua!” menguap begitu aja. Dan aku menggesek kartu debit untuk biaya pindahan dua buah buku dari sana ke kamarku. Great -_-.
Aku termasuk pemilih soal buku yang mau aku beli. Mungkin bakal ada yang bilang bahwa don’t judge a book by its cover, but i can’t ^^, sorry.
Hal-hal berikut ini yang biasanya menjadi pertimbanganku dalam memilih buku yang akan aku beli:
- Judul. Ya, judul buku harus menarik keingintahuanku untuk lebih menyelami lembaran-lembaran yang tertulis di dalam buku itu. Judul yang menarik ini bisa menghentikan pandangan mataku dalam menyortir deretan buku yang terpampang di rak-rak toko buku. Kalo ga menarik, lewat.
- Cover. Yap, desain cover juga mempengaruhi penilaianku. Karna desain ini kadang juga sebagai interpretasi karya yang ada di baliknya, lembaran-lembaran yang menanti untuk dibaca, dan juga orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif pembuatan buku itu. Dari cover (skali lagi ini menurutku), aku bisa membayangkan apakah mreka profesional, kreatif, niat dalam menerbitkan buku tsb atau sebaliknya, menerbitkan buku cuma untuk mengumpulkan koin-koin dan memanfaatkan genre yang lagi ngetop saat itu.
- Penulis. Ada beberapa karya penulis yang memang aku patok “I must have their books”. Karna menurutku, mau ga mau nama penulis ini juga menjadi jaminan mutu dari karya-karya yang mereka buat.
- Kertas. Yap, jenis kertas yang digunakan untuk mencetak tulisan-tulisan itu. Aku ga suka membaca tulisan dari sebuah buku yang dicetak di atas kertas yang warnanya plain putih. I hate it, bikin mataku sakit dan ga ada sensasi elegannya ketika jemariku membuka lembar demi lembarnya. Ga jarang sebagus apapun judulnya, tapi kalo tipe kertasnya aku ga suka, aku ga akan membeli buku itu. Norak? Hihihi, yang penting aku menikmati saat membaca buku itu bukan?
- Ketebalan buku. Aku ga suka membaca buku yang terlalu tebal. Karna aku akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, dan aku terlalu naif untuk mengartikan bahwa buku yang tebal itu tidak ditulis dengan plot yang berbelit-belit. Buku paling tebal yang pernah aku beli adalah Harry Potter series ^^.
- Bau. Believe it or not, aku suka mencium bau kertasnya dulu sebelum aku memutuskan untuk membelinya atau tidak. Karna ada beberapa buku yang kertasnya “berbau tak sedap” dan tak akan menutup kemungkinan untuk menimbulkan sakit kepala saat membacanya. Jadi lebih baik aku membeli buku yang baunya ga bikin pusing.
Masalah harga, aku ga seberapa peduli. Selama aku berhasrat untuk membelinya, harga ada diurutan ke sekian, kecuali kalo aku emang lagi ga punya duit dan ada prioritas lain yang lebih penting.
Comments
Post a Comment