Skip to main content

JAKARTA

Jakarta sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan Indonesia merupakan kota metropolitan dan sekaligus kota tujuan wisata yang penuh pesona, memilki sarana dan prasarana yang lengkap dari yang sederhana hingga modern. Tempat-tempat perbelanjaan kaki lima hingga plaza megah dan nyaman, tempat hiburan dan kuliner dari warung tenda sampai restoran internasional, hiburan di sanggar seni sampai hotel berbintang, juga museum yang menampilkan koleksi peninggalan masa lalu, pergelaran kesenian daerah hingga taman rekreasi yang serba lengkap dan modern.
Sungguh segalanya merupakan daya pikat tersendiri. Berbagai obyek wisata dan rekreasi di Jakarta yang menarik untuk dikunjungi antara lain: Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum-museum, Taman Mini Indonesia Indah dan Teater Imax keong Mas, Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol dengan Sea World-nya serta masih banyak lagi.
Belum lagi pesona Kepulauan Seribu dengan keanekaragaman jenis dan ekosistemnya yang unik dan khas. Menawarkan berbagai rekreasi laut dan pulau seperti sepeda air, pemancinagn, diving (penyelaman), selancar angin dan snokerlling.
Bila ingin melihat koleksi-koleksi barang peninggalan VOC, koleksi benda budaya betawi, atau benda bersejarah lainnya, Museum Fatahillah tempatnya. Di daerah tersebut juga terdapat lapangan yang luas yaitu Taman Fatahillah, sebuah alun-alun besar yang dikelilingi bangunan bersejarah tersebut.
Berbagai kesenian tradisional Betawi juga dapat kita temui, antaralain Lenong dan Topeng Blantik. Keduanya merupakan seni drama tradisional. Dan seni Tari Topeng, Ondel-ondel, Tari Ronggeng Topeng, juga Seni musik Betawi seperti Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.





Comments

Popular Post

Tata Guna Lahan Berkelanjutan Untuk Memaksimalkan Dampak Dana Desa

"Pencapai Dana Desa selama ini masih memerlukan penyempurnaan. Tugas kita merencanakan, mengelola, dan mengawal Dana Desa ke depan akan semakin berat." -Sri Mulyani Indrawati Sesuai dengan tujuannya untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan ekonomi yang inklusif dan adil, Indonesia berkomitmen untuk menghindari deforestasi. Karena penyebab deforestasi sering berasal dari kegiatan di luar batas hutan, tidak cukup untuk menyelesaikan deforestasi dengan melakukan aksi-aksi terpisah yang ditujukan untuk kawasan hutan tertentu. Indonesia juga harus bekerja untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan meningkatkan kerja sama regional dengan bekerja di berbagai yurisdiksi administratif yang mencakup tata kelola hutan. Untuk memastikan keberhasilan pendekatan yurisdiksi ini, peningkatan kekuatan ekonomi dan pemerintahan desa adalah kuncinya. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah membuat banyak perubahan kebijakan fiskal untuk meningkatkan ekonomi pedes...

Economic Growth in Indonesia: An Assessment

Quality economic growth seems to be a mantra that must be uttered by policymakers and academics in every seminar on economic development in Indonesia. The characteristics of quality economic growth are high, sustainable growth and creating jobs. Based on data from the Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2019: Towards Smart Urban Transportation , it shows that Indonesia's economic growth projection is 5.3%. Higher than Malaysia, which is projected to grow by 4.6%, Thailand 3.7%, and Singapore 2.7%. Moreover, in the past decade, Indonesia's economic growth has been relatively stable at 5% per year and is among the highest in the world along with China, Brazil, India, and South Africa.  However, the question is whether Indonesia's economic growth is enjoyed by most Indonesian people? How is the distribution of economic development growing bigger, both individually and regionally? The answer to the question above does not seem to be encouraging. The trend o...

Leisure Economy: Enjoy Life While Doing Productive Economic Activities

In the last three years, there has been an interesting phenomenon in the consumption patterns of Indonesian society. Public consumption is down, but the Indonesian economy is slowly increasing. The reduction in visitors to retail outlets in Indonesia, ranging from the conventional to the modern indicates that the consumption of Indonesian mass is decreasing. Conventional retail outlets in the Glodok, Tanah Abang, Mangga Dua, Thamrin City and modern retail outlets such as Ramayana, Matahari and Giant are no longer experiencing the glory period experienced a few years ago. Then, where does the Indonesian people's money run to?  The Illusion of E-Commerce in Consumer Product  Many argue that the lack of retail outlets is caused by the proliferation of e-commerce in Indonesia, especially in big cities that provide complete and easy access to technology and information. The emergence of e-commerce in Indonesia, which sells a variety of household goods, such as Bukalapak...